STRUKTUR MATERI


·         Materi
Materi merupakan suaptu benda atau zat yang mempunyai massa dan menempati ruang. Materi dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.    Unsur
Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan.
2.    Senyawa
Senyawa adalah zat kimia yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut.


·         Struktur Atom
1.      Notasi Unsur
X = lambang unsur
A = nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron)
Z = nomor atom (jumlah proton = jumlah elektron)
\     Neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
2.      Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.
1.     Menggunakan kulit
a.      Nomor atom 1 – 20 (2 8 8 2)
Contoh:   = 2 4
b.      Nomor atom 21 – 30 (2 8 18 2)
Contoh:  = 2 8 9 2
c.       Nomor atom 31 – 36 (2 8 18 8)
Contoh:  = 2 8 18 7
2.     Berdasarkan 4 bilangan kuantum
a.      Bilangan kuantum utama (n)
Kulit K          (n=1)
Kulit L          (n=2)
Kulit M        (n=3)
Kulit N         (n=4)
b.       Bilangan kuantum azimuth (l)
s = sharp                 ; nilai l = 0.
p = principal            ; nilai l = 1.
d = diffuse   ; nilai l = 2.
f = fundamental      ; nilai l = 3.

c.       Bilangan kuantum magnetic harganya –l sampai dengan +l
l = 0 ; m =    0
l = 1 ; m =    -1         0          +1
l = 2 ; m =    -2         -1         0          +1        +2
l = 3 ; m =    -3         -2         -1         0          +1        +2        +3
d.       Bilangan kuantum spin (s)
Menyatakan arah electron dalam orbital. Jenisnya      : + ½ dan – ½ untuk setiap orbital (setiap harga m)

3.     Menggunakan sub kulit
Aturan-aturan penulisan konfigurasi elektron
a.      Asas Aufbau
Pengisisan orbital dimulai dari sub kulit dengan tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi.

b.      Asaa Larangan Pauli
Tidah ada dua elektron yang memiliki bilangan kuantum keempat-empatnya sama.
c.       Kaidah Hund
Pada pengisisan orbital-orbital pada satu sub kulit, mula-mula elektron menempati orbital secara sendiri-sendiri dengam spin yang pararel, baru kemudian berpasangan.
·         Sifat Periodik Unsur

1.      Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
~        Unsur-unsur yang segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
~        Unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil. Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin banyak, sehingga tarik-menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti
2.      Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom. Energi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ mol–1.
~        Unsur-unsur yang segolongan, energi ionisasinya makin ke bawah semakin kecil karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah dilepaskan.
~        Unsur-unsur yang seperiode, gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat, sehingga energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar
3.      Elektronegativitas (Keelektronegatifan)
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain.
~        Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil sebab gaya tarik inti makin lemah.
~        Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar. Akan tetapi perlu diingat bahwa golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan. Hal ini karena sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi keelektronegatifan terbesar berada pada golongan VIIA.
4.      Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang menyertai proses penambahan 1elektron pada satu atom netral dalam wujud gas, sehingga terbentuk ion bermuatan –1. Afinitas elektron juga dinyatakan dalam kJ mol–1.
~        Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan membentuk ion negatif).
5.      Sifat Logam
Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:
~        Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
~        Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.
6.       Titik Didih dan Titik Cair (Leleh)
Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA. Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan:
~        Unsur-unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah
~        Unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.
7.      Kereaktifan
Kereaktifan unsur-unsur logam bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan, sedangkan unsur-unsur non logam kereaktifannya berkurang dari atas kebawah dalam satu golongan.

0 Response to "STRUKTUR MATERI"

Posting Komentar