“wah, cekatan juga manager klub kita yang baru ini. Datang jam berapa Na?” tanya Violone pada Lana.
“Jam setengah delapan pagi, sebaga manajer aku kan haru datang lebih awal dari kalian.” Jawab Lana.
“Handuk-handuk ini baru ya Na?” tanya Nendend sambil menciumi handu putih di dalam loker perlengkapan mandi.
“Iya , semua handuk baru! Minggu lalu aku buat proposal ke Kepsek buat nyuplai handuk dan seragam barubuat kalian.”
“seragam baru?” tanya Gita dan Dhenis bersamaan.
“Untuk bertanding melawan SMA Tunas Bangsa, kita butuh seragam baru dan semangat baru!”
“Lho, kapan? Kok kita nggak tau?” tanya Violine
“Pertandingannya tanggal 7 bulan depan. Jadi, sebulan ini kalian harus latihan dengan semangat yha!” seru Lana.
~~~
Sejak masuk SMA Merah Putih, Lana sagita sudah mengincar jabatannya sebagai manajer klub basket, ekskul anadlan sekolah yang sudah terkenal smpai ke tingkat nasional.
Gadis ini sebenarnya pandai bermain basket tetapi kondisi tubuhnya tidak mengijinkan. Dia mengidap penyakit asma. Waktu SMP, dia pernah mengikuti ekskul basketsebagai anggota tim reguler. Akan tetapi, saat pertandingan melawan SMP 2 Malang, asmanya kambuh dan harus dirawat di rumah sakit selama 3 minggu. Setelah kejadian itu, orang tuanya tidak mengizinkan anak semata wayang mereka mengikuti ekskul olahraga apapun.
Alangkah senamgnya Lana, mengetahui SMA yang dia masuki ada ekskul basketnya dan setiap ekskul ada manajernya. Oleh karena itu, dia menginca manajer klub basket cewek.
~~~
Baca selengkapnya »